Pengembangan Budidaya Ikan Gurame Bulungan (kalo)
Osphronemus Septemfasciatus)
Upaya ini kami lakukan mulai tahun 2005, saya bertugas sebagai Penyuluh Perikanan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulungan. Saya bersama teman saya yang sekarang menjadi ketua kelompok “Kalo Keburao” (Sugiarto Siswoyo) mencoba menggali potensi perikanan air tawar yang ada di Desa Long Beluah Kecamatan Tanjung Palas Barat, mencari komoditas endemik yang bisa dijadikan sebagai andalan budidaya pada nantinya. Berbagai jenis ikan yang kita temui di habitat alami perairan sungai dan rawa tetapi ikan ini mempunyai daya tarik yang unik dan spesifik, akhirnya kami membuat komitmen untuk melestarikan ikan yang menghuni perairan Bulungan ini.
Langkah pertama kami mengumpulkan data primer tentang sebaran ikan kalo dan mempelajari biologis ikan tersebut. Proses terus berjalan, setelah mengetahui kehidupan ikan kalo kami mencoba untuk menangkarkannya, ikan hasil tangkapan kami pelihara di kolam terpal dan kolam tanah dengan tujuan untuk mendapatkan indukan yang sudah terbiasa dengan pemeliharaan terkontrol.
Hal tersebut kami lakukan dengan dukungan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulungan, sehingga pada PENAS XIII Kutai Kartanegara telah kami kenalkan pada masyarakat melalui stand pameran Aquaculture. Tanggapan dari masyarakat dan pembudidaya ikan air tawar sangat memuaskan, ketertarikan terhadap ikan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengembangkannya.
Penangkaran ikan gurame kalo
a. Ciri-ciri :
Ikan gurame kalo merupakan ikan air tawar yang mempunyai bentuk badan pipih dan lebar. Bentuk kepala ikan gurame kalo muda lancip ke depan dan setelah dewasa menjadi terkesan tumpul dengan munculnya tonjolan/jenong. Warna tubuh di bagian punggung adalah merah kecoklatan, pada ujung sirip punggung dan ekor berwarna merah saat dewasa. Sepasang sirip perut gurame kalo memanjang yang berfungsi sebagai alat peraba. panjang ikan gurame kalo di alam bisa mencapai 65 cm dan berat mencapai 13 kg.
b. Habitat
Habitat dari ikan gurame kalo adalah rawa, sungai, dan anak sungai dengan keadaan air yang bersih dan tenang. Pada dasar perairan tidak terlalu banyak kandungan lumpur.
c. Kualitas air
Ikan gurame kalo yang diperoleh dari tangkapan alam di pelihara pada kolam terkontrol, dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi antara lain :
1. Kuantitas dan kualitas air optimal, air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan kalo adalah air tenang, bersih, dasar kolam tidak memiliki banyak lumpur ( kecerahan 25 – 40 cm), tidak tercemar oleh limbah dan bahan kimia beracun (kadar NH3 < 0,02 %), pH berkisar 6,5 – 8, suhu yang optimal adalah 25 – 30 oC, kandungan oksigen terlarut > 2 ppm.
2. Tanah tidak berporous sehingga mampu menahan massa air yang besar dan terhindar dari bocor/merembes, untuk alternatif bisa dibuat kolam dengan bahan terpal atau kolam beton.
Pada saat proses penangkaran kedalaman air juga harus ikut diperhatikan, untuk kedalaman air yang optimal adalah 75 – 100 cm, ukuran ikan yang seragam pada saat di tebar pada petakan kolam sangat berpengaruh juga pada pertumbuhannya, hal ini disebabkan karena faktor kompetisi dalam ruang gerak dan mendapatkan makanan.
d. Pakan
Ikan gurame kalo pada masa pertumbuhannya akan mengalami perubahan tingkah laku/kebiasaan makan (feeding habit) yang menarik, pada saat masih larva memiliki sifat pemakan daging (karnivora) sampai pada ukuran tertentu, selanjutnya memiliki sifat pemakan daun (herbivora). Pakan organik yang berupa daun-daunan yang biasa dimakan ikan gurame kalo adalah keladi, papaya, genjer, ketela pohon, labu, ketimun. Bahan pakan buatan yang berupa pellet bisa juga diberikan sebagai pakan tambahan. setelah masuk dewasa ikan gurame kalo cenderung menjadi pemakan segala (omnivora), sehingga memudahkan dalam pemberian pakan pada saat pemeliharaan.
Published with Blogger-droid v1.7.4