Rabu, 26 Oktober 2011

Duniaku

perkembangan usaha di bidang perikanan dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik usaha budidaya maupun pengolahan hasil perikanan dan penangkapan. kondisi tersebut kita sadari tidak begitu saja terjadi, tetapi melalui proses yang panjang dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. teknologi informasi saat ini memudahkan masyarakat untuk mengadopsi pengetahuan teknis yang tepat guna bagi masyarakat baik informasi dalam bentuk visual maupun dalam bentuk tulisan.
dalam usaha budidaya ikan kita mengenal berbagai macam pola budidaya dan berbagai macam varian komoditas, begitu juga usaha pengolahan hasil perikanan dan penangkapan. pada usaha penangkapan ikan ada dua perairan yang menjaaadi daerah penangkapan ikan yaitu pereairan laut dan perairan tawar (umum).
wilayah kecamatan tanjung palas barat merupakan wilayah perairan tawar, sehingga penangkapan ikan dilakukan di perairan umum yang kemudian nelayannya disebut nelayan perairan umum. sebagian besar masyarakat tanjung palas barat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan berladang, profesi sebagai nelaya perairan umum dan pembudidaya ikan hanya sampingan tambahan.
perairan kecamatan tanjung palas barat dihuni oleh berbagai jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis diantaranya ikan gurame, tembaring jelawat, tawes dan masih banyak lagi. kegiatan penangkapan ikan tanpa dibarengi dengan kegiatan pembudidayaannya akan berakibat kurang baik bagi keberadaan ikan.
ikan gurame bulungan dengan nama ilmiah osphronemus septemfasciatus (kalo/kelawor: Bulungan) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar kabupaten bulungan yang memiliki karakteristik baik dan dapat ditemukan diperairan tanjung palas barat, pada saat ini usaha pembudidayaannya masih bergantung pada bibit yang diperoleh dari alam. untuk itu perlu adanya lagi kegiatan pembenihan secara buatan.
habitat ikan gurame bulungan
Published with Blogger-droid v1.7.4

gurame bulungan dan kerabatnya

spesies gurame yang dikenal pada saat ini :

I.    Nama ilmiah: Osphronemus goramy
      
II.   Nama ilmiah: Osphronemus exodon
 
III.  Nama ilmiah: Osphronemus laticlavius     
      
IV.  Nama ilmiah: Osphronemus septemfasciatus
   

Osphronemus goramy

Habitat alami untuk ikan gurami ini adalah sungai, danau dan rawa air tawar. sebaran spesies ini adalah Asia Tenggara, termasuk Kamboja, Cina, Jawa, Laos, Semenanjung Malaysia, Myanmar, Pakistan, Seychelles, Sumatera, Thailand dan Vietnam. Karena ikan merupakan makanan populer, sebaran ikan ini mencapai ke beberapa negara lain, termasuk Kolombia, Jepang, India, Madagaskar, Mauritius, Kaledonia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura dan Sri Lanka.

Osphronemus exodon

gurami Raksasa asli Kamboja, Laos dan Thailand. Habitatnya terdiri dari kolam sungai besar. Selama musim hujan, Anda juga dapat menemukannya di hutan banjir. Selama musim hujan, gurami Raksasa bermigrasi dari arus utama Mekong ke daerah banjir dan tidak kembali sampai musim hujan berakhir. Migrasi dipicu oleh tingkat air berubah. Para Gouramis berkembang biak di genangan sungai ketika air berada pada titik terendah.

Osphronemus laticlavius

gurami raksasa ini berasal dari asia tenggara, asli dari Indonesia dan Malaysia.

Osphronemus septemfasciatus

gurame raksasa ini berasal dari Indonesia dan Malaysia. Di Malaysia, telah direkam dari Sarawak. Di Indonesia, spesies ini diketahui menghuni cekungan Kapuas, Kalimantan Barat dan cekungan Mahakam, Kalimantan Timur (dapat ditemui di Kabupaten Bulungan)

 

Minggu, 14 Agustus 2011


Pengembangan Budidaya Ikan Gurame Bulungan (kalo)
Osphronemus Septemfasciatus)


Upaya ini kami lakukan mulai tahun 2005, saya bertugas sebagai Penyuluh Perikanan pada Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulungan. Saya bersama teman saya yang sekarang menjadi ketua kelompok “Kalo Keburao” (Sugiarto Siswoyo) mencoba menggali potensi perikanan air tawar yang ada di Desa Long Beluah Kecamatan Tanjung Palas Barat, mencari komoditas endemik yang bisa dijadikan sebagai andalan budidaya pada nantinya. Berbagai  jenis ikan yang kita temui di habitat alami perairan sungai dan rawa tetapi ikan ini mempunyai daya tarik yang unik dan spesifik, akhirnya kami membuat komitmen untuk melestarikan ikan yang menghuni perairan Bulungan ini.
Langkah pertama kami mengumpulkan data primer tentang sebaran ikan kalo dan mempelajari biologis ikan tersebut. Proses terus berjalan, setelah mengetahui kehidupan ikan kalo kami mencoba untuk menangkarkannya, ikan hasil tangkapan kami pelihara di kolam terpal dan kolam tanah dengan tujuan untuk mendapatkan indukan yang sudah terbiasa dengan pemeliharaan terkontrol.
Hal tersebut kami lakukan dengan dukungan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bulungan, sehingga pada PENAS XIII Kutai Kartanegara telah kami kenalkan pada masyarakat melalui stand pameran Aquaculture. Tanggapan dari masyarakat dan pembudidaya ikan air tawar sangat memuaskan, ketertarikan terhadap ikan ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mengembangkannya.


Penangkaran ikan gurame kalo
a.     Ciri-ciri :
Ikan gurame kalo merupakan ikan air tawar yang mempunyai bentuk badan pipih dan lebar. Bentuk kepala ikan gurame kalo muda lancip ke depan dan setelah dewasa menjadi terkesan tumpul dengan munculnya tonjolan/jenong. Warna tubuh di bagian punggung adalah merah kecoklatan, pada ujung sirip punggung dan ekor berwarna merah saat dewasa.        Sepasang sirip perut gurame kalo memanjang yang berfungsi sebagai alat peraba. panjang ikan gurame kalo di alam bisa mencapai 65 cm dan berat mencapai 13 kg.

b.     Habitat
Habitat dari ikan gurame kalo adalah rawa, sungai, dan anak sungai dengan keadaan air yang bersih dan tenang. Pada dasar perairan tidak terlalu banyak kandungan lumpur.

c.      Kualitas air
Ikan gurame kalo yang diperoleh dari tangkapan alam di pelihara pada kolam terkontrol, dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi antara   lain :
1.     Kuantitas dan kualitas air optimal, air yang diperlukan untuk pemeliharaan ikan kalo adalah air tenang, bersih, dasar kolam tidak memiliki banyak lumpur ( kecerahan 25 – 40 cm), tidak tercemar oleh limbah dan bahan kimia beracun (kadar NH3 < 0,02 %), pH berkisar 6,5 – 8, suhu yang optimal adalah 25 – 30 oC, kandungan oksigen terlarut > 2 ppm.
2.     Tanah tidak berporous sehingga mampu menahan massa air yang besar dan terhindar dari bocor/merembes, untuk alternatif bisa dibuat kolam dengan bahan terpal atau kolam beton.
Pada saat proses penangkaran kedalaman air juga harus ikut diperhatikan, untuk kedalaman air yang optimal adalah 75 – 100 cm, ukuran ikan yang seragam pada saat di tebar pada petakan kolam sangat berpengaruh juga pada pertumbuhannya, hal ini disebabkan karena faktor kompetisi dalam ruang gerak dan mendapatkan makanan.

d.     Pakan
Ikan gurame kalo pada masa pertumbuhannya akan mengalami perubahan tingkah laku/kebiasaan makan (feeding habit) yang menarik, pada saat masih larva memiliki sifat pemakan daging (karnivora) sampai pada ukuran tertentu, selanjutnya memiliki sifat pemakan daun (herbivora). Pakan organik yang berupa daun-daunan yang biasa dimakan ikan gurame kalo adalah keladi, papaya, genjer, ketela pohon, labu, ketimun. Bahan pakan buatan yang berupa pellet bisa juga diberikan sebagai pakan tambahan. setelah masuk dewasa ikan gurame kalo cenderung menjadi pemakan segala (omnivora), sehingga memudahkan dalam pemberian pakan pada saat pemeliharaan.

Published with Blogger-droid v1.7.4

Sabtu, 13 Agustus 2011

ikan kalo
ikan kalo (Osphronemus Septemfasciatus) merupakan ikan dari anabantidae yang hidup menghuni perairan dengan karakteristik tenang, ikan ini dapt ditemui di perairan kabupaten bulungan. ikan kalo memiliki nilai ekonomis tinggi, baik dalam bentuk konsumsi maupun hias. karakter spesifik dari ikan ini adalah adalah adanya garis lekuk horisontal mulai dari kepala dan pada bagian punggungnya. warna merah, jenong dan garis lekuknya terlihat nyata pada saat ikan mencapai bobot 4 kg. giant gouramy adalah nama lain dari ikan tersebut, potensi pengembangannya masih besar, pada saat ini kami sedang mencoba untuk menangkarkan ikan yang kami dapatkan dari hasil tangkapan di habitat aslinya.proses tersebut sudah berjalan dua tahun dan menghasilkan calon induk yang sudah terbiasa dengan habitat terkontrol (kolam). media yang sekarang kami pakai ada dua yaitu kolam terpal dan kolam tanah. seperti layaknya ikan gurami lainnya ikan tersebut memiliki feeding habit yang unik, dimana pada saat masih kecil memiliki sifat karnivora kemudian pada masa remaja herbivoran dan pada masa dewasa menjadi omnivora. harapan kami mudah-mudahan pada tahun 2011 ini kami sudah mampu mendapatkan bibit hasil pemijahan (penangkaran) kami. amien.....